Puisi Guru

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Penyampaian ungkapan pendapat dalam bentuk seni, sering lebih mengena, lebih menghibur, dan maknanya cepat ditangkap oleh pembaca. Jika tidak percaya, cobalah menyimak puisi guru berikut :

Puisi Aku Seorang Guru

Aku seorang guru.

Lihatlah...seharian, aku telah diminta menjadi seorang aktor, teman, penemu barang hilang, psikologi, pengganti orang tua, penasihat, hakim, pengarah, motivator, dan pembimbing ruhani murid-muridku..

Meski tersedia peta, grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku. Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan, karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,

Penggalan puisi guru yang diadaptasi dari John Wayne Schlatter dalam Chicken Soup For Teacher Soul mengantarkan pemahaman kita bahwa peran guru nyatanya tidaklah mudah. Tidak hanya sebagai pengajar, ada sepuluh peran yang disebutkan. Selanjutnya, dengan rendah hati disebutkan bahwa guru tidak memiliki apa-apa, dan muridnya yang memiliki kekuatan untuk mengubah diri mereka sendiri dengan belajar.

Coba simak juga puisi guru berikut ini , yang menggambarkan betapa menyenangkannya suasana kelas dengan hadirnya seorang guru :

Cinta Guru

Setiap masuk kelas Ia bawa hal baru

Hingga murid slalu menunggu-nunggu

Tak pernah datang terlambat

Aturan waktunya sungguh akurat

Pelajaranpun penuh dengan variasi

Dengan beragam macam aksi

Teriakan, tepuk tangan dan tawa

Yel-yel dan nyanyian bergema

Memberi semangat pada semua

Memberi dorongan untuk mencoba

Dengannya kelas jadi bernyawa

Penuh kesungguhan namun tak hilangkan canda


Meski demikian, ada pula puisi guru yang berisikan betapa susahnya menjalani hidup nya. Berikut cuplikannya:

Puisi Untuk Guru

Orang kata guru itu penat

Gaji tak seberapa kerja berlambak

Aku kata guru itu rehat

Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat

Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat

Ilmu yang dicurah tak dapat disekat

Makin dicurah makin mendekat

Orang kata guru itu sungguh bosan

Setiap tahun muka sama setiap bulan

Aku kata guru itu singguh riang

Sekali berkata murid ketawa girang

Bila berjaya murid terus menjulang

Jasa bakti tak pernah hilang

Setiap orang boleh saja menilai guru, termasuk melalui puisi guru yang diciptakannya. Namun yang jelas, peran guru tidak bisa kita abaikan begitu saja dalam kehidupan kita. Karenanya kita bisa mendapatkan ilmu, dan tumbuh lebih dewasa. Toh, kita semua adalah guru. Setidaknya guru untuk anak-anak kita, atau menjadi guru untuk diri sendiri.

Lantas, mengapa kita tidak mensyukurinya seperti pada puisi guru berikut ini :

SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA

Allah ciptakan matahari, yang tak pernah bosan bersinar, seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami, wahai guruku......

Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam, seperti halnya engkau bu guru, yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu

Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias, seperti halnya engkau bu guru, yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.

Allah ciptakan bunga yang begitu harum, seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami, selama kami bermain dan belajar disekolah.

Tentang Penulis: AsianBrain.com Content Team. Asian Brain adalah pusat pendidikan Internet Marketing PERTAMA & TERBAIK di Indonesia. Didirikan oleh Anne Ahira yang kini menjadi ICON Internet Marketing Indonesia. Kunjungi situsnya: www.AsianBrain.com Description: Puisi Guru Rating: 4.5 Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Puisi Guru
Posted by: Tetti Mala Sari
Konsultan|Desain Rumah Minimalis|Denah Rumah|Desain Interior, Updated at: 02.21

0 komentar:

Posting Komentar

Home - Paket - Order - Konfirmasi - Service - Term - Contoh Rumah Minimalis
Copyright © 2012 Konsultan|Desain Rumah Minimalis|Denah Rumah|Desain Interior All Rights Reserved.